Baiklah, sekarang, partisi-partisi apa saja yang penulis perlukan? Beberapa sistem operasi tidak dapat di-boot dari partisi logical dengan alasan yang sukar difahami. Oleh karenanya Anda mungkin perlu untuk menyediakan partisi primer sebagai partisi boot untuk MS-DOS, OS/2, Linux, atau sistem operasi lain yang Anda gunakan. Perlu diingat bahwa sebuah partisi primer diperlukan bagi suatu partisi extended, yang berfungsi sebagai kontainer bagi bagian disk yang digunakan sebagai partisi logical.
Proses booting dari sistem operasi merupakan suatu real mode yang melibatkan BIOS dan pembatasan 1024 silinder. Oleh karenanya, semua partisi boot perlu Anda tempatkan di dalam 1024 silinder pertama dari harddisk Anda, untuk menghindarkan adanya masalah. Sekali lagi, silahkan membaca Mini-HOWTO "Large-disk" untuk mendapatkan keterangan terperinci mengenai hal ini.
Untuk dapat meng-install Linux Anda membutuhkan minimal satu partisi. Jika kernel di-load dari partisi ini (misalnya dengan LILO), partisi ini harus dapat dibaca oleh BIOS. Jika Anda menggunakan cara lain untuk me-load kernel (misalnya dengan sebuah boot disk, atau dengan Linux Loader berbasis MS-DOS: LOADLIN.EXE
), partisi boot dapat ditempatkan di partisi mana saja. Dalam kedua kasus diatas, partisi ini bertipe: 0x83 "Linux Native".
Sistem Anda memerlukan area swap. Anda akan memerlukan sebuah partisi yang didekasikan untuk swap kecuali kalau Anda akan melakukan swap kedalam file. Karena partisi ini hanya diakses oleh kernel Linux dan kernel Linux tidak terpengaruh oleh kekurangan PC BIOS, maka partisi swap dapat diletakan di mana saja. Penulis menyarankan untuk menggunakan sebuah partisi logical untuk keperluan ini (/dev/?d?5
atau lebih tinggi dari ini). Partisi yang disediakan untuk swap bertipe 0x82 "Linux swap".
Itulah tadi kebutuhan minimal partisi. Namun akan berguna jika Anda membuat lebih banyak partisi, karena itu teruskanlah Anda membaca tulisan ini.
Jika Anda telah memutuskan untuk membuat partisi yang terdedikasi untuk swap, yang umumnya merupakan gagasan bagus, ikuti pedoman berikut:
Dengan demikian, untuk suatu konfigurasi dengan RAM 16MB, swap tidak diperlukan bagi konfigurasi minimal dan area swap berukuran lebih dari 48 MB mungkin tidak berguna. Jumlah memory yang pasti diperlukan tergantung dari gabungan aplikasi dalam komputer tsb (apa yang Anda harapkan?).
Ringkasan: Letakkan swap di dalam disk yang cepat yaitu yang tidak sibuk melakukan pekerjaan. Jika Anda memiliki beberapa disk: pecah swap dan letakkan secara tersebar pada berbagai tempat pada disk atau bahkan pada kontroler yang berbeda.
Lebih baik lagi: belilah RAM lebih banyak.
Disk space diatur oleh sistem operasi dalam satuan blok atau fragmen dari blok. Karena dalam ext2, fragmen dan blok harus berukuran sama maka kita dapat membatasi pembicaraan hanya pada blok saja.
File dapat memiliki berbagai ukuran dan tidak berakhir tepat pada batas blok. Dengan demikian setiap bagian dari blok yang tidak digunakan oleh file menjadi terbuang. Dengan asumsi file berukuran random maka sekitar setengah blok terbuang dari setiap file yang terdapat pada disk. Tanenbaum dalam bukunya berjudul "Operating System" menyebut hal ini sebagai fragmentasi internal.
Anda dapat membuat pendugaan mengenai jumlah file yang terdapat pada disk Anda dari jumkah inodes pada disk yang dialokasikan. Dalam disk penulis:
#df -I Filesystem /dev/hda3 /dev/hda5
Di dalam /
terdapat 12000 file dan sekitar 44000 file pada /var
. Dengan ukuran 1 KB setiap blok, terdapat sekitar 6+22 = 28 MB dari disk space yang terbuang pada ujung file. Apabila penulis memilih ukuran 4 KB per blok, penulis akan kehilangan 4 kali lipat dari jumlah tadi.
Transfer data akan lebih cepat bila datanya berupa bagian yang tidak terputus-putus. Itulah sebabnya ext2 berusaha untuk melakukan praalokasi space dalam satuan yang terdiri dari 8 blok yang tidak terputus untuk file yang ukurannya berkembang. Block yang telah di-praalokasi namun tidak digunakan akan dikembalikan pada saat file ditutup, sehingga tidak ada space yang terbuang.
Penggantian blok yang terputus-putus letaknya berakibat kurang baik terhadap performance, karena file seringkali diakses secara sekuensial. Hal tsb akan memaksa sistem operasi untuk menggerakan headnya sewaktu melakukan akses kedalam disk. Kondisi blok yang terpisah-pisah ini disebut fragmentasi eksternal atau disingkat fragmentasi yang merupakan hal umum terjadi pada file sistem DOS.
Ext2 memiliki beberapa strategi untuk menghindarkan external fragmentasi. Umumnya fragmentasi bukan merupakan masalah besar dalam ext2, demikian pula pada partisi yang tingkat penggunaannya sangat tinggi seperti pada spool USENET news. Meskipun untuk menghilangkan fragmentasi sudah terdapat alatnya, dan tidak ketinggalan meskipun dengan versi terbaru dari ext2, namun tidak seorangpun pernah menggunakannya. Gunakanlah alat itu, namun Anda harus menanggung sendiri resikonya.
File sistem MS-DOS terkenal dengan kejelekan dalam penanganan disk space. Selain dari buffer cache yang digunakan MS-DOS berukuran besar, efek dari fragmentasi file terhadap performance sangat nampak. Pemakai DOS sudah menjadi terbiasa untuk menghilangkan fragmentasi disk pada setiap minggunya, bahkan bagi sebagian pemakai sudah berkembang semacam kepercayaan mengenai defragmentasi ini. Tidak satupun kebiasaan diatas perlu dibawa kedalam Linux dan ext2. Linux native file sistem, dalam penggunaan normal tidak memerlukan defragmentasi, hal ini berlaku juga pada setiap keadaan di mana free space minimal 5% dari kapasitas disk.
File sistem MS-DOS terkenal menyebabkan hilangnya sejumlah besar disk space disebabkan fragmentasi internal. Untuk partisi berukuran lebih dari 256 MB, ukuran blok dari DOS berkembang sangat besar sehingga tidak berguna lagi (hal ini telah diperbaiki sampai ketingkat tertentu dengan FAT32).
Ext2 tidak mengharuskan Anda untuk memilih ukuran blok yang besar untuk file sistem yang besar, kecuali untuk file sistem yang sangat besar dalam kisaran 0.5 TB atau lebih (1 TB atau 1 terabyte sama dengan 1024 GB), di mana ukuran blok yang kecil kurang efisien. Berbeda dengan pada DOS, sebuah disk berukuran besar tidak perlu dibagi menjadi beberapa partisi untuk menjaga agar ukuran bloknya tetap. Jika memungkinkan, pilihlah default dari ukuran blok yaitu 1 KB. Anda dapat bereksperimen menggunakan ukuran blok sebesar 2 KB pada beberapa partisi, tetapi jangan terkejut unruk menemui bug yang tidak diketahui. Kebanyakan orang menggunakan ukuran default.
Keputusan pembuatan partisi dengan ext2 harus didasarkan pada pertimbangan pembuatan backup dan usaha menghindari adanya fragmentasi eksternal berbagai file dengan masa hidup file yang berbeda-beda.
File memiliki masa hidup. Sesudah dibuat, sebuah file akan berada dalam sistem sampai file tsb dihapus. Masa hidup dalam sistem sangat bervariasi dan sebagian tergantung kepada pathname file tsb. Misalnya, file-file di dalam direktori-direktori /bin
, /sbin
, /usr/sbin
, /usr/bin
, dan direktori-direktori sejenis umumnya memiliki masa hidup lama: beberapa bulan atau lebih. File-file dalam direktori /home
memiliki masa hidup sedang: sekitar beberapa minggu. File-file di dalam direktori /var
umumnya berumur pendek: hampir tidak ada satu file pun di dalam direktori /var/spool/news
yang berumur lebih dari beberapa hari, bahkan file-file di dalam direktori /var/spool/lpd
memiliki masa hidup dalam ukuran menit atau bahkan kurang dari itu.
Untuk keperluan backup, akan sangat berguna jika ukuran backup harian lebih kecil dari kapasitas media backup yang akan digunakannya. Backup harian dapat berupa backup penuh atau hanya berupa incremental backup.
Anda dapat menjaga agar ukuran partisi cukup kecil sehingga cukup untuk dimasukkan kedalam satu media backup (pilihan backup penuh harian). Dalam setiap kasus, ukuran sebuah partisi harus cukup kecil sehingga delta harian (file-file yang telah mengalami perubahan) cukup dimasukan kedalam satu media backup (pilihan incremental backup dan direncanakan untuk mengganti media backup setiap minggu atau bulanan bagi full dump - tanpa kehadiran operator).
Strategi backup Anda tergantung atas keputusan-keputusan diatas.
Pada saat merencanakan dan membeli disk space, perlu diingat untuk menyisakan dana untuk keperluan backup! Data yang tidak dibackup menjadi tidak berguna! Hal yang berlaku umum adalah biaya untuk mereproduksi data lebih tinggi daripada biaya untuk membackup!
Untuk keperluan performance, sangat berguna untuk menyimpan file-file yang yang berbeda mas hidupnya pada partisi yang berbeda. Dengan cara ini maka file-file yang bermasa hidup pendek dalam partisi news dapat mengalami fragmentasi yang tinggi. Hal tsb tidak mempengaruhi performance dari partisi /
maupun /home
.