Tidak seorangpun tertarik terhadap geometri sesungguhnya dari sebuah disk. Jumlah sector dalam setiap track sering bervariasi - jumlah sector per-track semakin besar dengan semakin dekatnya lokasi track tersebut ke sisi luar disk - sehingga jumlah sector per track yang real sebenarnya tidak ada. Bagi user, sebuah disk lebih baik dipandang sebagai sebuah array linier yang terdiri dari sector-sector yang memiliki nomor-nomor 0, 1, 2, 3, ... dst, dan merupakan tugas controller untuk mendapatkan lokasi sector sesungguhnnya di dalam disk.
Penomoran secara linier ini disebut LBA. Alamat linier dari suatu sector dengan posisi yang dinyatakan oleh (c,h,s) di dalam suatu disk dengan geometri (C,H,S) dinyatakan oleh: c*H*S + h*S + (s-1)
. Semua SCSI controller dan beberapa IDE controller mengenal LBA.
Jika BIOS mengkonversi alamat dari bentuk (c,h,s) 24-bit kedalam bentuk LBA dan menyampaikannya kepada controller yang menggunakan LBA maka pengalamatan sector dapat dilakukan sampai ke ukuran 7.875 GB. Meskipun ukuran tersebut belum cukup bagi semua disk, tapi sudah dicapai suatu peningkatan. Perlu dicatat bahwa CHS yang digunakan BIOS tidak ada lagi kaitannya dengan realitas.
Hal yang sama berlaku pula jika BIOS dapat melakukan konversi namun controller tidak mengenal LBA. (Saat Setup, kasus ini sering ditandai dengan istilah 'Large') . Untuk kasus ini, BIOS akan memberikan geometri (C', H', S') kepada sistem operasi, dan menggunakan geometri (C,H,S) sewaktu berkomunikasi dengan controller. Pada umumnya S = S', C' = C
N, dan H' = H*N/ di mana N adalah bilangan pangkat dua terkecil yang memenuhi kondisi C' <= 1024 (sehingga kapasitas terkecil yang dibuang melalui pembulatan kebawah terhadap nilai C' = C/N menjadi minimal). Sekali lagi, hal tersebut memungkinkan akses sampai 7.875 GB.
Jika BIOS tidak memahami istilah 'Large' atau LBA maka digunakan solusi secara software. Disk Manager seperti OnTrack atau EZ-Drive akan menggantikan peran-peran routine BIOS dalam menangani disk. Dalam melakukan peran tadi seringkali program disk manager ditempatkan di dalam MBR dan sector-sector berikutnya (OnTrack menyebut program ini dengan DDO: Dynamic Drive Overlay) sehingga disk manager dapat di-boot sebelum hal yang sama dilakukan terhadap sistem operasi. Itulah sebabnya mengapa seseorang dapat menemui masalah saat melakukan booting dari floppy dan saat itu disk manager sudah di-install.
Meskipun efek penggunaan disk manager kurang lebih sama dengan penggunaan penterjemahan BIOS namun disk manager dapat menimbulkan banyak permasalahan, khususnya apabila beberapa sistem operasi dijalankan pada sebuah disk.
Linux men-support OnTrack mulai Linux versi 1.3.14, dan men-support EZDrive mulai Linux versi 1.3.29. Beberapa rincian lainnya diberikan berikut ini.